Gelandang Manchester City Rodri mengatakan dia tidak mengerti mengapa Cristiano Ronaldo mempertanyakan pemilihannya sebagai pemenang Ballon d’Or 2024.
Pemenang Ballon d’Or lima kali, Ronaldo, mengatakan bahwa Vinicius Junior lebih pantas menerima penghargaan tersebut daripada Rodri karena penyerang Real Madrid itu telah “memenangkan Liga Champions dan mencetak gol di final.”
Ditanya tentang komentar Ronaldo, Rodri mengatakan kepada Diario AS: “Benar-benar mengejutkan, karena dia tahu lebih baik daripada siapa pun tentang cara kerja penghargaan ini dan, yang terpenting, bagaimana pemenangnya dipilih.
“Tahun ini para jurnalis yang memberikan suaranya menganggap bahwa saya seharusnya menang. Mungkin, para jurnalis yang sama itulah yang pada suatu saat memberikan suaranya untuk kemenangannya, dan saya bayangkan bahwa saat itu ia akan setuju.”
Dibawah ini FOOTBALL IFY akan memberikan informasi menarik yang pastinya harus Anda ketahui. Mari simak sekarang!
Ketidakpuasan Ronaldo dan Respons Rodri yang Tegas
Gelandang Manchester City, Rodri, baru-baru ini berbicara mengenai komentar kontroversial Cristiano Ronaldo terkait kemenangannya di Ballon d’Or 2024. ”Ini benar-benar mengejutkan,” ungkap Rodri saat menjawab pertanyaan tentang desakan Ronaldo yang mempertanyakan pemilihannya sebagai pemenang.
Mantan bintang Real Madrid itu merasa bahwa Vinicius Junior, penyerang Real Madrid, lebih pantas menerima penghargaan tersebut karena pemain Brasil itu membantu timnya memenangkan Liga Champions dan mencetak gol di final.
Rodri menjelaskan kepada Diario AS, “Dia seharusnya tahu lebih baik daripada siapa pun bagaimana cara kerja penghargaan ini dan, yang lebih penting, bagaimana pemenangnya dipilih.”
Dengan nada percaya diri, Rodri menegaskan bahwa tahun ini, para jurnalis yang memberikan suaranya sepakat bahwa dia adalah pemenang yang tepat. “Para jurnalis yang sama itu mungkin juga pernah memberikan suara untuknya, dan saya yakin saat itu ia setuju,” tambahnya.
Pernyataan ini menunjukkan sikap Rodri yang tidak gentar menghadapi kritik, sekaligus menghargai proses seleksi yang telah berlangsung. Saat pengumuman Ballon d’Or berlangsung di Paris pada bulan Oktober, Real Madrid memutuskan untuk memboikot acara tersebut sebagai bentuk protes atas keputusan yang dinilai tidak adil, di mana Rodri mengalahkan Vinicius dalam perolehan suara.
Perjalanan Karier yang Menuju Penghargaan
Di usia 28 tahun, Rodri telah mencapai banyak hal di dunia sepak bola. Kemenangannya di Ballon d’Or ini adalah hasil dari penampilan luar biasa bersama Manchester City, di mana dia membantu tim merebut gelar Liga Premier dan menjadi kunci penting dalam keberhasilan Spanyol di Kejuaraan Eropa.
“Ini adalah momen luar biasa, dan saya sangat bangga dapat meraihnya,” katanya di acara penghargaan. Rodri menjadi salah satu pilar utama tim Pep Guardiola, yang sukses besar dengan menjuarai banyak trofi.
Selama musim yang mengesankan itu, Rodri bermain dengan sangat konsisten, menunjukkan kualitasnya sebagai gelandang bertahan terbaik di dunia. Ia mencatatkan ratusan umpan sukses dan menciptakan banyak peluang bagi rekan-rekannya.
Seperti yang diketahui, sebuah gelar di Ballon d’Or seharusnya mencerminkan kontribusi seorang pemain sepanjang tahun, dan Rodri jelas memberikan semuanya untuk timnya.
Namun, meski prestasinya mengesankan, Rodri tetap rendah hati. Ia menyadari bahwa penghargaan ini bukan hanya tentang dirinya, melainkan tentang kerja keras seluruh tim. “Saya berusaha memberi yang terbaik untuk tim setiap kali saya turun ke lapangan,” jelas Rodri.
Baca Juga: Maguire Ungkap Kekecewaan Atas Keputusan Kartu Merah untuk Fernandes
Pujian dan Protes dari Vinicius Junior
Di sisi lain, Vinicius Junior merasa dikecewakan setelah mengetahui bahwa ia tidak memenangkan Ballon d’Or. Pemain berusia 24 tahun itu sebelumnya diunggulkan untuk meraih trofi tersebut setelah membantu Real Madrid memenangkan La Liga dan Liga Champions.
“Saya merasa sangat percaya diri untuk menerima penghargaan ini,” ungkap Vinicius saat perayaan. Setelah pengumuman, ia tidak hadir di acara tersebut sebagai bentuk protes.
Hitung-hitungan statistik menunjukkan bahwa Vinicius memiliki musim yang spektakuler, mencetak 24 gol dan memberikan 11 assist dalam 49 penampilan untuk Real Madrid.
Aktivitas dan kontribusinya di lapangan membuatnya menjadi salah satu bintang paling bersinar di Eropa. Meski banyak kritikus menganggapnya layak menjadi pemenang, akhirnya Rodri yang mendapatkan kehormatan tersebut.
Setelah pengumuman, Vinicius mengekspresikan kekecewaannya di media sosial, menuturkan bahwa protes tersebut adalah suatu kewajiban untuk menunjukkan rasa ketidakpuasan atas hasil yang dianggap tidak fair. “Saya akan melakukan protes ini sepuluh kali jika perlu. Mereka belum siap,” tulisnya di akun X-nya.
Dampak Kemenangan Ballon d’Or dalam Kehidupan Rodri
Mengenai dampak kemenangan Ballon d’Or terhadap hidupnya, Rodri mengaku bahwa penghargaan ini telah mengubah hidupnya secara signifikan. “Ini telah mengubah hidup saya,” ujar Rodri.
“Banyak hal yang dulunya dapat saya lakukan sekarang tidak bisa lagi.” Meskipun harus menghadapi tantangan baru setelah meraih penghargaan bergengsi ini, Rodri tetap bersyukur. “Saya memiliki filosofi dalam hidup bahwa kita harus menerima semuanya sebagaimana adanya.”
Rodri mengakui bahwa dengan semua perhatian ini, baginya menjadi penting untuk tetap fokus dan tidak terbawa suasana. “Tidak perlu mengeluh ketika keadaan tidak berjalan seperti yang diharapkan,” tegasnya. Dengan semangat yang positif, Rodri menyadari bahwa meskipun ada cedera yang dihadapinya, saat ini adalah waktu untuk terus melangkah maju.
Dampak dari ballond d’Or ini juga menjadikan Rodri sebagai sosok inspiratif bagi banyak orang yang mengikuti jejaknya. Mengenakan penghargaan ini berarti banyak, dan Rodri menyadari betul penuh dengan tanggung jawab.
“Penghargaan ini bukan hanya untuk saya, tetapi juga untuk keluarga dan semua orang yang mendukung saya sepanjang karir,” ungkapnya dengan penuh rasa syukur.
Menceritakan Pentingnya Bersyukur dan Kerja Keras
Meskipun Rodri saat ini mengalami cedera ACL yang memaksanya harus beristirahat, dia tetap optimis bahwa ia akan kembali lebih kuat. “Saya percaya pada proses pemulihan ini. Tuhan telah memberikan apa yang telah Dia berikan kepada saya, dan saya sangat bersyukur,” ungkap Rodri.
Ia merasa sebagai seorang atlet profesional, memiliki sikap mental yang kuat adalah hal yang sangat penting. “Semua hal yang telah saya lalui, baik itu kesuksesan maupun kegagalan, menjadi bagian dari perjalanan saya.
Apa yang saya lakukan saat ini adalah untuk mempersiapkan masa depan agar bisa tetap kompetitif di level tertinggi,” ujarnya. Momen seperti ini membuatnya lebih bersyukur atas perjalanan yang sudah dilalui dan siap untuk tantangan di masa depan.
Rodri juga tidak malu untuk menunjukkan bahwa ia menghargai kerja keras dari rekan-rekannya di Manchester City. “Saya akan selalu bersyukur kepada semua orang yang membantu saya, dari pelatih, staf, hingga rekan-rekan tim. Mereka menjadikan perjalanan ini lebih berarti,” ujarnya.
Saat Rodri merayakan kemenangannya, tampaknya, perjalanan dan pencapaiannya dalam sepak bola tidak hanya berbicara tentang angka dan statistik. “Ini lebih dari sekadar penghargaan. Ini adalah simbol kerja keras, perjuangan, dan dedikasi yang telah saya lakukan sepanjang karir,” lanjutnya.
Kemenangannya menjadi sebuah pengingat bahwa kesuksesan itu tidak datang dengan mudah, melainkan hasil dari pengorbanan dan usaha yang berkelanjutan. Dengan adanya persaingan yang ketat dan berbagai komentar dari pemain-pemain besar lain, Rodri tetap teguh pada prinsipnya.
Ia menegaskan kembali bahwa sepak bola adalah tentang tim dan kontribusi setiap individu yang memungkinkan kesuksesan itu bisa diraih bersama. “Kami adalah sebuah keluarga, dan kemenangan ini adalah kemenangan tim,” tutup Rodri dengan penuh kebanggaan.
Buat kalian, jangan sampai ketinggalan mengenai informasi menarik dan terupdate seputar Sepak Bola.