Rahmad Darmawan Out dari Barito Putera

Bagikan

Kabar mengejutkan datang dari Barito Putera. Pelatih mereka, Rahmad Darmawan out dari Barito Putera untuk cuti dari posisinya sebagai pelatih kepala.

Rahmad Darmawan Out dari Barito Putera

Keputusan ini diumumkan melalui unggahan Instagram resmi Barito Putera pada Selasa, 26 November 2024. Dalam video tersebut, Rahmad Darmawan bersama CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman, mengutarakan niatnya untuk cuti karena alasan keluarga. “Saya Rahmad Darmawan, pelatih kepala Barito Putera, tadi sudah berbicara kepada Pak Hasnuryadi.

Saya menyampaikan bahwa untuk memohon diberikan kesempatan dan waktu untuk saya cuti sebagai pelatih Barito Putera karena ingin bersama keluarga. Mudah-mudahan beliau setuju dengan apa yang saya sampaikan,” kata Rahmad Darmawan dalam video tersebut. Dibawah ini FOOTBALL IFY akan membahas tentang Rahmad Darmawan out dari Barito Putera.

Alasan Keluarga

Rahmad Darmawan, yang akrab disapa RD, mengungkapkan bahwa keputusan untuk cuti dari posisinya sebagai pelatih kepala Barito Putera diambil karena alasan keluarga. Lelaki berumur 57 tahun ini merasa perlu meluangkan waktu lebih banyak bersama keluarganya, terutama setelah menjalani jadwal yang padat dan tekanan tinggi sebagai pelatih di Liga 1.

Keputusan ini telah diterima dengan baik oleh CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman, yang memahami pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Dalam pernyataannya, Rahmad Darmawan menyampaikan bahwa ia telah berdiskusi dengan Hasnuryadi dan memohon izin untuk cuti agar bisa lebih fokus pada keluarganya.

“Saya Rahmad Darmawan, pelatih kepala Barito Putera, tadi sudah berbicara kepada Pak Hasnuryadi. Saya menyampaikan bahwa untuk memohon diberikan kesempatan dan waktu untuk saya cuti sebagai pelatih Barito Putera karena ingin bersama keluarga.

Mudah-mudahan beliau setuju dengan apa yang saya sampaikan,” kata Rahmad Darmawan dalam video yang diunggah di Instagram resmi Barito Putera. Hasnuryadi Sulaiman juga menegaskan bahwa keputusan ini diambil dengan penuh pengertian dan dukungan, menekankan bahwa nilai-nilai keluarga selalu menjadi prioritas utama dalam klub.

“Kami sepakat meneruskan nilai-nilai abah dan mama tercinta, sekali keluarga selamanya kita keluarga,” ujar Hasnuryadi. Dengan demikian, Rahmad Darmawan berharap dapat memanfaatkan waktu cuti ini untuk mempererat hubungan dengan keluarganya dan kembali dengan semangat baru untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Pencapaian Rahmad Darmawan

Rahmad Darmawan, yang akrab disapa RD, memiliki rekam jejak yang mengesankan sebagai pelatih sepak bola di Indonesia. Sepanjang kariernya, RD telah meraih berbagai gelar bergengsi yang menempatkannya sebagai salah satu pelatih papan atas di Tanah Air. Ia pernah membawa Persipura Jayapura meraih gelar Liga Indonesia pada tahun 2005, sebuah pencapaian yang mengukuhkan namanya di kancah sepak bola nasional.

Tidak berhenti di situ, RD juga sukses mengantarkan Sriwijaya FC meraih gelar Liga Indonesia pada tahun 2007. Bersama Sriwijaya FC, ia juga berhasil meraih tiga gelar Copa Indonesia berturut-turut pada edisi 2008, 2009, dan 2010, menjadikan klub tersebut sebagai salah satu kekuatan dominan di sepak bola Indonesia pada masa itu.

Selain prestasi di level klub, Rahmad Darmawan juga memiliki pengalaman berharga di level tim nasional. Ia pernah menjabat sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia U-23 dan berhasil membawa tim tersebut mencapai final SEA Games sebanyak dua kali.

Meskipun belum berhasil meraih medali emas, pencapaian ini tetap menjadi bukti kemampuan RD dalam mengelola tim dan memaksimalkan potensi para pemain muda. Di level klub, RD juga pernah melatih beberapa tim besar lainnya seperti Arema Indonesia, Madura United, dan Rans Cilegon FC, di mana ia terus menunjukkan kemampuan kepelatihannya yang mumpuni.

Selama masa kepemimpinannya di Barito Putera sejak Februari 2023, RD memimpin 57 pertandingan di BRI Liga 1 dengan hasil 19 kemenangan, 17 seri, dan 21 kekalahan. Meskipun belum bisa memberikan pencapaian memuaskan kepada Barito Putera di musim ini, RD tetap dihormati sebagai pelatih yang berpengalaman dan berdedikasi.

Di musim 2024-2025, Barito Putera berada di posisi ke-14 dengan 9 poin dari 11 partai. Sebuah tantangan besar yang dihadapi oleh RD dan timnya. Namun, dengan segala pencapaian dan pengalaman yang dimilikinya, Rahmad Darmawan tetap menjadi sosok yang dihormati dan diandalkan dalam dunia sepak bola Indonesia.

Baca Juga: Kalahkan Roma, Harga Mati buat Inter Milan

Tantangan Barito Putera

Tantangan Barito Putera

Di bawah kepelatihan Rahmad Darmawan, Barito Putera menghadapi berbagai tantangan besar di Liga 1 musim 2024-2025. Tim ini kini menempati posisi ke-14 dengan sembilan poin dari 11 laga yang telah dijalani, hasil dari dua kemenangan, tiga imbang, dan enam kekalahan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Barito Putera adalah ketajaman lini depan dan rapuhnya lini pertahanan.

Tim berjulukan Laskar Antasari ini baru mengemas 10 gol dan telah kebobolan 20 gol. Menunjukkan bahwa mereka perlu memperbaiki performa di kedua sisi lapangan. Lini pertahanan yang rapuh menjadi sorotan utama, dengan banyaknya gol yang bersarang di gawang mereka dalam beberapa pertandingan terakhir.

Selain itu, Barito Putera juga belum merasakan kemenangan dalam enam pertandingan terakhir Liga 1 musim ini. Dengan catatan dua kali seri dan empat kali kalah. Kemenangan terakhir mereka diraih saat dijamu Semen Padang di Stadion Utama Sumbar pada 18 September 2024. Ketika Rizky Rizaldi Pora dan kolega menang dengan skor 2-1. Namun, sejak kemenangan tersebut, Barito Putera kesulitan untuk kembali ke jalur kemenangan, yang tentunya menambah tekanan bagi tim dan pelatih.

Tantangan lainnya adalah menghadapi tim-tim kuat seperti Persita Tangerang, yang memiliki lini belakang solid dan serangan balik yang mematikan. Dalam pertandingan terakhir melawan Persita Tangerang, Barito Putera harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 0-2. Menunjukkan bahwa mereka perlu meningkatkan komunikasi dan kepercayaan diri di lapangan.

Selain masalah teknis di lapangan, Barito Putera juga menghadapi tantangan dalam menjaga motivasi dan semangat juang para pemain. Dukungan dari para pendukung setia, yang dikenal dengan sebutan Barito Mania, menjadi faktor penting dalam menghadapi situasi ini. Atmosfer yang tercipta di Stadion Demang Lehman selalu memberikan motivasi tambahan bagi para pemain untuk tampil maksimal di lapangan.

Namun, dengan hasil yang kurang memuaskan, menjaga semangat dan kepercayaan diri para pemain menjadi tugas yang tidak mudah bagi pelatih dan manajemen tim.

Pengganti Sementara

Dengan cutinya Rahmad Darmawan, Barito Putera menunjuk Frans Sinatra Huwae sebagai pelatih sementara. Frans Sinatra Huwae, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Teknik, akan melanjutkan tugas-tugas yang ditinggalkan oleh RD. Hasnuryadi Sulaiman berharap bahwa Frans Sinatra Huwae dapat membawa tim keluar dari masa sulit ini dan kembali ke jalur kemenangan.

“Kami menugaskan Pak Frans Sinatra Huwae selaku Direktur Teknik untuk sementara melanjutkan apa yang menjadi tugas coach RD. Tetap semangat, tetap bersatu, dan tetap dukung kami Barito Putera,” ujar Hasnuryadi

Kesimpulan

Keputusan Rahmad Darmawan untuk cuti dari posisinya sebagai pelatih kepala Barito Putera adalah langkah yang mengejutkan. Namun dapat dimengerti mengingat alasan keluarga yang mendasarinya.

Dengan penunjukan Frans Sinatra Huwae sebagai pelatih sementara, Barito Putera diharapkan bisa tetap kompetitif dan meraih prestasi di Liga 1. Dukungan dari para pendukung setia, Barito Mania, juga menjadi faktor penting dalam menghadapi situasi ini.

Demikian berita sepak bola terbaru mengenai Rahmad Darmawan out dari Barito Putera. Ikuti terus berita terupdate mengenai Sepak Bola lainnya yang ada di seluruh dunia ya!