Fabio Capello baru-baru ini telah membuat pernyataan yang cukup mengejutkan tentang klub Juventus saat ini.
Dengan mengatakan bahwa hanya Kenan Yildiz yang akan masuk ke dalam skuad Juventus yang memenangkan Scudetto pada masanya. Capello juga membandingkan pelatih Roma, Claudio Ranieri dengan seniman yang ‘diremehkan’. Berikut ini, kita akan membahasa lebih jauh tentang sepak bola secara detail, dan tentunya telah kami rangkum di FOOTBALL IFY.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Capello Kagumi Bakat Kenan Yildiz
Fabio Capello terang-terangan menyatakan kekagumannya terhadap bakat muda Juventus, Kenan Yildiz, dengan mengatakan bahwa Yildiz adalah satu-satunya pemain dari skuad Juventus saat ini yang layak bermain di timnya yang pernah meraih Scudetto. Capello memandang Yildiz sebagai pemain yang memiliki sesuatu yang istimewa dan berbeda dibandingkan dengan pemain lainnya di Juventus.
Kekaguman ini muncul dari keyakinan Capello bahwa Yildiz memiliki potensi besar untuk berkembang dan menjadi pemain bintang di masa depan. Capello bahkan membandingkan Yildiz dengan karya seni seorang pelukis terkenal, Wassily Kandinsky, yang nilainya akan terus meningkat seiring berjalannya waktu.
Perbandingan ini menunjukkan betapa tingginya penilaian Capello terhadap potensi Yildiz, yang ia yakini akan menjadi aset berharga bagi Juventus di masa depan. Capello menyarankan agar Juventus melakukan segala yang mungkin untuk mempertahankan Yildiz, karena ia melihatnya sebagai investasi jangka panjang yang akan memberikan keuntungan besar bagi klub.
Perbandingan Artistik Capello: Ranieri dan Tudor
Fabio Capello menggunakan perbandingan sejarah seni untuk menggambarkan Claudio Ranieri, pelatih Roma, dan perubahan kepelatihan di Juventus. Fabio Capello membandingkan Ranieri dengan Giorgio De Chirico, seorang pelukis hebat yang sedikit diremehkan. Capello menjelaskan bahwa Ranieri itu istimewa karena dia tidak menciptakan sesuatu yang baru.
Tetapi menunjukkan kesederhanaan dan logika, memotivasi pemain dan menempatkan mereka dalam peran yang paling sesuai untuk memaksimalkan karakteristik mereka, bahkan memberikan kepercayaan kepada pemain yang diejek oleh orang banyak. Capello juga membandingkan penunjukan Igor Tudor sebagai pelatih Juventus dengan kembalinya lukisan figuratif dalam seni kontemporer.
Ia mengakui bahwa dia terkejut dengan perkembangan Tudor sebagai seorang ahli taktik, terutama karena saat mereka bersama di Juventus, Capello sudah memiliki pemain seperti Lilian Thuram dan Fabio Cannavaro di posisinya.
Baca Juga: Dortmund Hancurkan Tuan Rumah Freiburg 4-1 dalam Perburuan Empat Besar
Tantangan Juventus dan Harapan Capello
Fabio Capello telah mengomentari tantangan yang dihadapi Juventus, termasuk kesalahan transfer yang berdampak pada kohesi tim dan kepemimpinan. Capello berpendapat bahwa Juventus, seperti Milan, mengalami kesulitan musim ini karena kurangnya inti pemain Italia yang kuat. Dia juga merasa bahwa skuad belum menunjukkan potensi penuhnya, tetapi tetap berharap bahwa organisasi yang lebih baik di bawah pelatih baru, Igor Tudor, dapat menghasilkan peningkatan hasil.
Capello merasa bahwa Thiago Motta hanya meminta para pemain untuk melakukan yang paling minim, dan kesan yang muncul adalah bahwa skuad akhirnya menjadi bingung. Dia tetap yakin bahwa Teun Koopmeiners tidak bisa terus menjadi bayangan dari pemain hebat yang dikagumi di Atalanta di bawah Gian Piero Gasperini. Capello menekankan bahwa cepat atau lambat, Koopmeiners dan Dusan Vlahovic harus kembali menjadi versi diri mereka yang sebenarnya.
Capello juga mengkritik Juventus atas kinerja mereka yang di bawah standar musim ini. Dengan menyalahkan keputusan transfer yang buruk, terutama pelepasan pemain kunci seperti Federico Chiesa dan Danilo. Dia menekankan perlunya klub untuk bersatu di bawah kepemimpinan Thiago Motta. Memperingatkan bahwa kegagalan untuk percaya pada pelatih dapat menyebabkan perubahan yang tak terhindarkan.