Benjamin Mendy, kini kembali menarik perhatian dunia sepak bola bukan hanya karena prestasinya, tetapi juga melalui perjuangannya dalam mendapatkan haknya.
Dalam sebuah putusan yang menggembirakan, Mendy menang dalam kasus gaji yang belum dibayarkan melawan klub EPL, Manchester City. Kasus ini mengungkapkan sisi lain dari dunia sepak bola, di mana masalah kontrak dan apa yang seharusnya menjadi hak seorang pemain sering kali menjadi sumber perdebatan.
Dibawah ini FOOTBALL IFY akan memberikan informasi mendalam mengenai Benjamin Mendy menang dalam kasus gaji yang belum dibayarkan saat melawan Manchester City.
Latar Belakang Kasus
Mendy bergabung dengan Manchester City pada tahun 2017 dari AS Monaco dengan biaya transfer yang tinggi dan gaji sebesar £6 juta per tahun. Namun, masalah muncul ketika Mendy ditangkap dan didakwa pada tahun 2021 atas sejumlah tuduhan kejahatan seksual. Setelah dituduh, klub menghentikan pembayaran gajinya, yang berlanjut hingga kontraknya berakhir pada Juni 2023. Mendy mengklaim bahwa langkah ini tidak sah, dan mengajukan tuntutan di pengadilan untuk memperjuangkan haknya atas gaji yang tidak dibayarkan.
Setelah melalui proses peradilan yang panjang dan rumit, Mendy memenangkan haknya untuk mendapatkan kembali sebagian dari gajinya yang ditahan. Dengan pengadilan memutuskan bahwa Manchester City tidak punya hak untuk menahan gaji selama periode di mana Mendy tidak dalam penahanan. Putusan ini menyatakan bahwa Mendy “siap dan mau” bekerja, tetapi terhalang oleh kondisi yang tidak dapat dia kendalikan. Seperti sanksi dari Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) dan kondisi jaminan yang dikenakan kepadanya.
Proses Hukum Benjamin Mendy
Proses hukum Mendy berlangsung dalam dua hari sidang di pengadilan tenaga kerja di Manchester. Pengacara Mendy berargumen bahwa klub tidak memiliki dasar hukum untuk menahan gaji pemain. Terutama setelah Mendy dinyatakan tidak bersalah semua tuduhan berat terhadapnya. Di sisi lain, pengacara Manchester City berpendapat bahwa mereka tidak dapat membayar gaji Mendy karena ia tidak dapat melaksanakan tugasnya sebagai pemain selama berada dalam tahanan dan mengalami sanksi dari FA.
Hakim, Joanne Dunlop, dalam putusannya menegaskan pentingnya mempertimbangkan semua aspek kasus, termasuk perilaku Mendy di luar lapangan. Meskipun kelakuan Mendy selama periode tersebut menjadi sorotan. Hakim menyatakan bahwa penahanan dan sanksi yang dikenakan tidak dapat dijadikan alasan untuk menahan gaji pemain yang pada dasarnya tidak bersalah hingga terbukti sebaliknya.
Keputusan Pengadilan
Pengadilan menyatakan bahwa Manchester City berhak untuk menahan gaji Mendy selama waktu tertentu ketika ia dalam penahanan, tetapi tidak untuk periode lain di mana Mendy tidak ditahan. Putusan ini dikenal sebagai langkah penting dalam menentukan hak-hak pemain dalam kontrak kerja mereka, terutama ketika mereka terjerat dalam situasi hukum yang rumit. Pengadilan memperjelas bahwa Mendy dirugikan secara finansial selama waktu tersebut. Bahwa klub tidak dapat asal mencegah pembayaran gaji tanpa alasan yang sah.
Putusan ini juga menekankan bahwa Mendy tidak memiliki kewajiban untuk menjalani sanksi yang lebih ketat ketika tidak ada kesalahan hukum atau perilaku yang jelas yang membuktikan kelakuan pemain tersebut. Hal ini memberikan sinyal bahwa penyelesaian kasus-kasus serupa di masa depan harus dilakukan dengan pertimbangan yang lebih dalam terhadap hak-hak kontraktual seorang pemain. Terlebih dalam situasi yang melibatkan tuduhan dan sanksi hukum.
Baca Juga: Hidemasa Morita: Anak Didik Ruben Amorim Siap Hadapi Timnas Indonesia
Dampak Terhadap Mendy
Keputusan ini memberikan Mendy kesempatan untuk mengklaim kembali sebagian besar dari £11 juta yang hilang selama masa kerjanya yang dihabiskan dalam ketidakpastian dan stres akibat tuduhan terhadapnya. Dalam pernyataan pasca-putusan, Mendy mengungkapkan rasa syukur atas keputusan tersebut dan berharap Manchester City akan memenuhi kewajibannya untuk membayar gaji yang belum dibayarkan.
Setelah kasus ini, Mendy melanjutkan kariernya dengan bergabung bersama klub Prancis, FC Lorient, di Liga 2. Hal ini menunjukkan langkah baru dalam hidupnya. Di mana ia dapat kembali fokus pada sepak bola tanpa terganggu oleh beban hukum yang sebelumnya mengganggu kariernya. Keputusan ini juga dianggap sebagai langkah penting bagi Mendy untuk memulihkan reputasinya dalam dunia sepak bola yang telah lama tertekan.
Implikasi Hukum untuk Klub Sepak Bola
Putusan ini tidak hanya berdampak pada Mendy, tetapi juga menjadi preseden penting bagi klub-klub sepak bola lainnya yang mungkin menghadapi situasi serupa. Keputusan hakim mengingatkan klub sepak bola bahwa mereka harus menghormati hak-hak kontraktual pemain dan tidak dapat secara sembarangan menahan gaji, terlepas dari situasi hukum yang dihadapi oleh pemain.
Dengan meningkatnya kesadaran akan hak-hak pekerja di semua sektor, termasuk olahraga. Klub diharapkan lebih berhati-hati dalam menangani isu-isu yang melibatkan gaji. Termasuk situasi di mana pemain terlibat dalam masalah hukum. Ini menciptakan kebutuhan bagi klub untuk memiliki pedoman yang jelas dan tegas tentang penggajian dan penangguhan. Demi menjaga hubungan yang sehat dengan para atlet mereka.
Reaksi Publik dan Media Sosial
Reaksi terhadap keputusan ini datang dari berbagai kalangan, termasuk penggemar, mantan pemain, dan analis hukum. Banyak yang melihat putusan ini sebagai langkah positif dalam perlindungan hak-hak pemain. Memberi mereka keadilan di tengah situasi yang tidak menguntungkan. Penggemar yang selalu mendukung Mendy merasa senang akan hasilnya. Menganggapnya sebagai kemenangan atas sistem yang seringkali menempatkan pemain dalam posisi yang rentan.
Media juga mencatat bahwa keputusan tersebut menciptakan sebuah diskusi di antara para profesional di industri sepak bola tentang bagaimana klub mengelola krisis dan menyikapi tuduhan yang berat. Banyak yang mempertanyakan apakah skema kontrak saat ini cukup melindungi para pemain. Diperlukan reformasi yang lebih komprehensif guna memastikan keamanan serta hak-hak finansial mereka di masa depan.
Kesimpulan
Dalam banyak hal, kemenangan Benjamin Mendy atas Manchester City mencerminkan tema keadilan dan integritas di dalam olahraga profesional. Keputusan ini tidak hanya mempengaruhi kehidupannya tetapi juga memberikan pelajaran berharga bagi klub. Pemain, serta pemangku kepentingan lainnya di dunia sepak bola. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kita berada dalam situasi yang kompleks dan penuh tantangan. Keberanian untuk berjuang demi hak dan kehormatan dapat mengarah pada hasil yang positif.
Mendy kini memiliki kesempatan untuk mendamaikan masa lalunya dan melanjutkan karier sepak bolanya dengan hati yang lebih tenang. Namun, konsekuensi dari kasus ini akan tetap menjadi peringatan bagi semua pihak di dalam dunia sepak bola agar menegakkan prinsip-prinsip keadilan dan perlindungan terhadap hak pekerja.
Buat kalian yang ingin tetap mendapatkan informasi terupdate mengenai seputaran tentang SEPAK BOLA, kalian bisa kunjungi link ini football-ua.com.